1. Carrier: Carrier adalah merek AC yang berasal dari Amerika Serikat. Perusahaan ini terkenal dengan produk pendingin udara dan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) yang inovatif.
2. Trane: Trane juga merupakan merek AC yang berasal dari Amerika Serikat. Merek ini terkenal dengan produk-produk HVAC berkualitas tinggi untuk berbagai keperluan, mulai dari rumah tangga hingga industri.
3. Lennox: Lennox adalah merek AC dan sistem HVAC yang berasal dari Amerika Serikat. Merek ini dikenal dengan inovasi teknologi dalam produk-produknya dan telah mendapatkan reputasi yang kuat di pasar global.
4. Dyson: Dyson, yang berasal dari Inggris, dikenal dengan inovasi produk-produknya dalam berbagai bidang termasuk teknologi pendingin ruangan. Merek ini telah mengembangkan beberapa produk AC tanpa baling-baling tradisional.
5. Electrolux: Electrolux, meskipun dikenal terutama sebagai produsen peralatan rumah tangga, juga menawarkan produk AC di beberapa pasar di luar Asia. Perusahaan ini berasal dari Swedia.

Meskipun tidak banyak merek AC yang berasal dari luar Asia, beberapa merek dari Amerika Serikat dan Eropa tetap populer dan diakui di beberapa pasar global.

1. Instalasi dan Portabilitas:
   • AC Biasa: AC split dipasang secara permanen di dinding atau langit-langit, sementara AC jendela dipasang di jendela. Mereka memerlukan instalasi yang melibatkan pemasangan pipa refrigeran dan mungkin perubahan struktural pada bangunan.
   • AC Portable: AC portable tidak memerlukan instalasi permanen dan dapat dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain dengan mudah. Mereka sering dilengkapi dengan roda untuk memudahkan pergerakan.
2. Kapasitas Pendinginan:
   • AC Biasa: AC split dan AC jendela biasanya memiliki kapasitas pendinginan yang lebih besar daripada AC portable, sehingga cocok untuk mendinginkan ruangan besar atau area yang membutuhkan pendinginan yang kuat.
   • AC Portable: AC portable cenderung memiliki kapasitas pendinginan yang lebih rendah daripada AC biasa, dan cocok untuk mendinginkan ruangan kecil hingga menengah.
3. Efisiensi Energi:
   • AC Biasa: Beberapa model AC split dan AC jendela memiliki tingkat efisiensi energi yang tinggi, tergantung pada merek dan modelnya.
   • AC Portable: AC portable biasanya memiliki efisiensi energi yang lebih rendah dibandingkan dengan AC biasa, meskipun beberapa model baru telah dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi.
4. Biaya dan Penggunaan:
   • AC Biasa: Biaya awal untuk membeli dan menginstal AC split atau AC jendela mungkin lebih tinggi, tetapi biaya operasionalnya dapat lebih rendah dalam jangka panjang tergantung pada efisiensi energinya.
   • AC Portable: AC portable mungkin lebih murah dalam hal biaya awal dan memerlukan sedikit atau tidak ada biaya instalasi. Namun, biaya operasionalnya mungkin lebih tinggi karena efisiensi energinya yang lebih rendah.
5. Fleksibilitas Penggunaan:
   • AC Biasa: AC split dan AC jendela cocok untuk penggunaan jangka panjang dan cocok untuk mendinginkan ruangan secara terus-menerus.
   • AC Portable: AC portable lebih cocok untuk penggunaan sementara atau di ruangan yang tidak memiliki instalasi AC permanen. Mereka juga dapat digunakan untuk mendinginkan ruangan yang berpindah-pindah, seperti ruangan sewaan atau ruangan tambahan.
6. Perawatan dan Perbaikan:
   • AC Biasa: AC split dan AC jendela mungkin memerlukan perawatan dan perbaikan rutin yang dilakukan oleh teknisi AC profesional.
   • AC Portable: AC portable biasanya lebih mudah untuk diperawat sendiri dan memerlukan sedikit perawatan berkala. Perbaikan juga mungkin lebih mudah dilakukan oleh pengguna sendiri.

Pemilihan antara AC biasa dan AC portable tergantung pada kebutuhan pengguna, kondisi ruangan, dan preferensi pribadi.

1. AC Portable Standar: Ini adalah jenis AC portable yang paling umum. Mereka biasanya memiliki desain berbentuk kotak atau silinder dengan roda di bagian bawahnya untuk memudahkan pergerakan. AC portable standar dapat mendinginkan ruangan dengan kapasitas yang bervariasi tergantung pada modelnya.
2. AC Portable Dengan Penghisap Kelembaban (Dehumidifier): Beberapa AC portable dilengkapi dengan fungsi penghisap kelembaban yang dapat menghilangkan kelembaban berlebih dari udara. Fungsi ini berguna terutama di daerah dengan kelembaban tinggi.
3. AC Portable Dengan Pemanas: Beberapa model AC portable juga memiliki fungsi pemanas yang memungkinkan mereka digunakan untuk memanaskan ruangan saat musim dingin. Ini menambah fleksibilitas penggunaan AC portable sepanjang tahun.
4. AC Portable Dua Selang: AC portable dua selang memiliki dua selang, satu untuk menghisap udara dari luar ruangan dan satu untuk mengeluarkan udara panas. Ini dapat meningkatkan efisiensi pendinginan karena udara luar yang disedot masuk akan menggantikan udara yang dikeluarkan, tanpa menarik udara dingin dari dalam ruangan.
5. AC Portable Berbasis Evaporatif: AC portable berbasis evaporatif menggunakan air untuk mendinginkan udara. Mereka tidak menggunakan refrigeran seperti AC konvensional, melainkan mengandalkan proses evaporasi air untuk menurunkan suhu ruangan. AC portable berbasis evaporatif biasanya lebih hemat energi daripada AC konvensional, tetapi mereka lebih efektif di daerah dengan kelembaban rendah.
6. AC Portable Kecepatan Ganda: Beberapa AC portable dilengkapi dengan opsi kecepatan ganda yang memungkinkan pengguna memilih tingkat kecepatan kipas yang sesuai dengan preferensi mereka.
7. AC Portable dengan Remote Control: Banyak model AC portable dilengkapi dengan remote control untuk kemudahan penggunaan, memungkinkan pengguna untuk mengatur suhu, kecepatan kipas, dan fungsi lainnya dari jarak jauh.

Setiap jenis AC portable memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, dan pilihan yang tepat tergantung pada kebutuhan pengguna serta kondisi lingkungan tempat AC akan digunakan. Sebelum membeli AC portable, pastikan untuk mempertimbangkan kapasitas pendinginan yang diperlukan, kebutuhan tambahan seperti penghisap kelembaban atau pemanas, serta fitur-fitur lain yang diinginkan.

Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari AC portable:

1. Portabilitas: AC portable dilengkapi dengan roda atau pegangan yang memudahkan untuk dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lainnya tanpa perlu instalasi yang rumit.
2. Instalasi yang Mudah: AC portable umumnya lebih mudah diinstal daripada AC jendela atau split. Mereka hanya memerlukan jendela atau lubang kecil untuk mengevakuasi udara panas dari ruangan.
3. Fleksibilitas: AC portable dapat digunakan di berbagai jenis ruangan, termasuk ruangan yang tidak memiliki instalasi AC tetap atau ruangan sewaan.
4. Tanpa Perubahan Struktural: Karena mereka tidak memerlukan instalasi permanen, AC portable tidak memerlukan perubahan struktural pada bangunan seperti yang diperlukan oleh AC jendela atau split.
5. Kapasitas Pendinginan yang Terbatas: Meskipun AC portable efektif untuk mendinginkan ruangan kecil hingga menengah, mereka cenderung memiliki kapasitas pendinginan yang lebih rendah dibandingkan dengan unit AC jendela atau split yang lebih besar.
6. Kegunaan Tambahan: Beberapa model AC portable juga dapat berfungsi sebagai penghangat udara atau penghisap kelembaban (dehumidifier) untuk meningkatkan kenyamanan ruangan.

Meskipun AC portable memiliki kelebihan dalam hal portabilitas dan instalasi yang mudah, mereka mungkin tidak selalu menjadi pilihan terbaik untuk mendinginkan ruangan besar atau untuk penggunaan jangka panjang. Selain itu, mereka cenderung lebih bising dan kurang efisien daripada unit AC yang lebih besar. Namun, untuk penggunaan sementara atau di ruangan yang tidak memiliki instalasi AC permanen, AC portable dapat menjadi solusi yang praktis.

1. Matikan AC: Langkah pertama adalah mematikan unit AC untuk mencegah kebocoran lebih lanjut dan untuk melindungi diri Anda dari cedera saat melakukan perbaikan.
2. Temukan Sumber Kebocoran: Periksa dengan teliti unit AC untuk menentukan sumber kebocoran. Seringkali kebocoran terjadi pada pipa refrigeran, sambungan pipa, atau pada unit evaporator atau kondensor.
3. Periksa Pipa Refrigeran: Periksa pipa-pipa refrigeran untuk melihat apakah ada retakan, lubang, atau korosi. Jika ada kebocoran, perlu diperbaiki atau diganti segera. Anda mungkin perlu menggunakan sabun cair atau larutan khusus deteksi kebocoran untuk membantu menemukan sumber kebocoran.
4. Periksa Sambungan Pipa: Periksa sambungan pipa untuk memastikan bahwa mereka terpasang dengan baik dan tidak ada kebocoran di sekitar mereka. Kadang-kadang, perlu untuk mengetatkan kembali sambungan atau mengganti segel yang rusak.
5. Periksa Evaporator dan Kondensor: Periksa unit evaporator dan kondensor untuk memastikan bahwa mereka tidak rusak atau korosi yang dapat menyebabkan kebocoran. Bersihkan debu atau kotoran yang mungkin menumpuk di sekitar area ini.
6. Perbaiki atau Ganti Bagian yang Rusak: Setelah menemukan sumber kebocoran, perbaiki atau ganti bagian yang rusak sesuai kebutuhan. Jika kebocoran terjadi pada pipa refrigeran, Anda mungkin perlu mengganti bagian pipa yang rusak atau memperbaiki kebocoran dengan soldering.
7. Isi Ulang Refrigeran: Setelah kebocoran diperbaiki, perlu untuk mengisi ulang refrigeran sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh produsen AC Anda. Pastikan untuk menggunakan refrigeran yang sesuai dengan spesifikasi AC Anda.
8. Tes untuk Memastikan Tidak Ada Kebocoran: Setelah perbaikan selesai, nyalakan kembali AC dan tes untuk memastikan tidak ada lagi kebocoran. Anda dapat menggunakan larutan deteksi kebocoran atau alat deteksi kebocoran elektronik untuk memastikan bahwa sistem tidak lagi kehilangan refrigeran.

Jika Anda tidak yakin atau tidak nyaman melakukan perbaikan sendiri, sebaiknya hubungi teknisi AC profesional yang berpengalaman untuk membantu Anda mengatasi kebocoran pada AC Anda.

1. Filter Udara: Filter ini membantu menyaring debu dan kotoran dari udara yang masuk ke dalam unit AC, menjaga kualitas udara dalam ruangan.
2. Kompresor: Ini adalah bagian yang memampatkan refrigeran untuk mendinginkan udara. Kompresor sering kali menjadi salah satu komponen yang paling penting dan mahal dalam AC.
3. Evaporator Coil: Bagian ini berfungsi untuk mengubah refrigeran dari bentuk cair menjadi gas, menyerap panas dari udara di dalam ruangan.
4. Condenser Coil: Coil ini berada di bagian luar unit AC dan berfungsi untuk mendinginkan refrigeran dari gas menjadi cair dengan melepaskan panas ke udara luar.
5. Fan Motor: Motor ini menggerakkan kipas di dalam unit AC untuk mengedarkan udara di sekitar evaporator dan condenser coils.
6. Thermostat: Ini adalah bagian yang mendeteksi suhu ruangan dan mengatur operasi unit AC sesuai dengan preferensi pengguna.
7. Kabel Listrik dan Kontrol: Ini termasuk kabel listrik, saklar, dan bagian kontrol lainnya yang mengatur operasi unit AC.
8. Kipas Blower: Bagian ini bertanggung jawab untuk mengedarkan udara yang sudah didinginkan ke dalam ruangan.
9. Klep Expansion: Bagian ini mengatur aliran refrigeran ke dalam evaporator coil, mengontrol suhu pendinginan.
10. Capacitor: Ini adalah komponen elektrik yang menyimpan energi listrik dan membantu memulai motor dan kompresor AC.
11. Solenoid Valve: Ini adalah katup yang mengatur aliran refrigeran dalam sistem AC.
12. Sensor Suhu: Ini adalah sensor yang mendeteksi suhu udara di dalam dan di sekitar unit AC.
13. Pipa Refrigeran: Pipa-pipa ini mengalirkan refrigeran antara unit evaporator dan condenser.
14. Relay: Ini adalah saklar elektrik yang mengontrol arus listrik ke komponen-komponen AC.
15. Thermal Expansion Valve (TXV): Bagian ini mengatur aliran refrigeran ke evaporator coil, memungkinkan sistem AC beroperasi secara efisien.

Pastikan untuk selalu memeriksa merek dan model AC Anda serta mendapatkan sparepart yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi perangkat Anda. Jika memungkinkan, sebaiknya mendapatkan sparepart asli dari produsen AC Anda atau dari toko suku cadang yang terpercaya untuk memastikan kualitas dan kompatibilitas yang optimal.

1. Pipa Tembaga: Pipa tembaga adalah jenis pipa yang paling umum digunakan dalam instalasi AC. Pipa tembaga memiliki keunggulan dalam kekuatan, keawetan, dan kemampuan konduktifitas panas yang baik. Pipa tembaga juga tahan terhadap korosi.
2. Pipa PVC (Polyvinyl Chloride): Pipa PVC adalah pilihan alternatif yang lebih ekonomis untuk instalasi AC. Pipa PVC tahan terhadap korosi dan mudah dipasang. Namun, pipa PVC tidak sekuat pipa tembaga dan lebih rentan terhadap kerusakan akibat tekanan atau suhu tinggi.
3. Pipa PEX (Cross-linked Polyethylene): Pipa PEX adalah jenis pipa plastik yang fleksibel dan tahan terhadap korosi. Pipa PEX umumnya digunakan dalam sistem air panas tetapi juga dapat digunakan dalam instalasi AC jika diperlukan.
4. Pipa Baja (Steel Pipe): Pipa baja adalah pipa yang terbuat dari baja karbon atau baja tahan karat. Pipa baja biasanya digunakan dalam instalasi sistem refrigerasi besar atau komersial. Pipa baja memiliki kekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan tinggi.
5. Pipa Aluminium: Pipa aluminium juga digunakan dalam beberapa sistem AC. Pipa aluminium biasanya lebih ringan dari pipa tembaga dan lebih mudah dipasang. Namun, pipa aluminium kurang umum digunakan dibandingkan dengan pipa tembaga.

Pilihan jenis pipa yang digunakan dalam instalasi AC biasanya bergantung pada berbagai faktor termasuk ukuran dan kebutuhan sistem, anggaran, dan preferensi pabrikan atau instalator HVAC. Penting untuk memilih jenis pipa yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan instalasi Anda.

1. Pipa Tembaga Gunung Garuda: Gunung Garuda adalah produsen lokal yang menyediakan pipa tembaga berkualitas untuk berbagai kebutuhan, termasuk instalasi AC. Mereka telah memiliki reputasi yang baik di pasar HVAC di Indonesia.
2. Pipa Tembaga Mundur Jaya: Mundur Jaya merupakan produsen pipa tembaga lokal yang telah lama beroperasi dan dikenal dengan produk berkualitasnya. Mereka juga menyediakan pipa tembaga untuk aplikasi AC.
3. Pipa Tembaga IMC (Inti Makmur Cemerlang): IMC adalah produsen pipa tembaga lokal yang juga menyediakan berbagai macam produk HVAC, termasuk pipa untuk instalasi AC.
4. Pipa Tembaga Meida: Meida adalah merek lokal yang juga menyediakan pipa tembaga berkualitas baik untuk kebutuhan instalasi AC.
5. Pipa Tembaga Sinar Utama: Sinar Utama adalah produsen pipa tembaga lokal yang juga menyediakan pipa tembaga berkualitas untuk instalasi AC.

Pastikan untuk memeriksa kualitas dan spesifikasi produk dari masing-masing merek serta mempertimbangkan kebutuhan instalasi Anda sebelum memilih merek pipa AC lokal. Semua merek tersebut telah dikenal dengan produk berkualitas dan dapat dipertimbangkan untuk proyek Anda.

1. Mueller Industries: Mueller Industries adalah salah satu produsen pipa tembaga terkemuka di dunia. Mereka terkenal dengan kualitas produk mereka dan banyak digunakan dalam instalasi AC.
2. Kobe Steel Ltd. (Kobelco): Kobelco adalah produsen pipa tembaga berkualitas tinggi yang juga banyak dipercaya dalam industri HVAC.
3. Wieland Group: Wieland Group adalah produsen lain yang terkenal karena pipa tembaganya yang berkualitas tinggi. Mereka menawarkan berbagai macam produk pipa tembaga untuk berbagai aplikasi, termasuk instalasi AC.
4. NIBCO: NIBCO adalah merek terkenal untuk berbagai produk pipa, termasuk pipa tembaga. Mereka memiliki reputasi yang baik dalam hal kualitas dan keandalan produk mereka.
5. Reftekk: Reftekk adalah merek yang khusus berfokus pada produk-produk untuk industri HVAC, termasuk pipa tembaga untuk instalasi AC.
6. Streamline Copper & Brass: Merek ini dikenal karena menyediakan pipa tembaga berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi, termasuk sistem pendinginan.

Ketika memilih merek pipa AC, pastikan untuk mempertimbangkan ketersediaan produk di daerah Anda, ulasan dari pengguna lain, serta rekomendasi dari profesional HVAC. Selain merek, pastikan juga untuk memilih pipa yang sesuai dengan spesifikasi teknis dan kebutuhan instalasi Anda.

Berikut adalah panduan umum untuk ukuran pipa AC sesuai dengan PK:

1. PK 1-1.5: Untuk unit AC dengan kapasitas ini, pipa tembaga dengan diameter sekitar 1/4 inci (6 mm) seringkali digunakan.
2. PK 2-2.5: Unit AC dengan kapasitas ini biasanya memerlukan pipa tembaga dengan diameter sekitar 3/8 inci (9.5 mm).
3. PK 3-4: Untuk unit AC berkapasitas ini, pipa tembaga dengan diameter sekitar 1/2 inci (12.7 mm) sering digunakan.
4. PK 5-6: Unit AC dengan kapasitas ini mungkin membutuhkan pipa tembaga dengan diameter sekitar 5/8 inci (15.9 mm).
5. PK 7.5-10: Untuk unit AC besar seperti ini, pipa tembaga dengan diameter sekitar 3/4 inci (19 mm) mungkin diperlukan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa ini hanya panduan umum. Sebelum memutuskan ukuran pipa yang tepat, pastikan untuk memeriksa panduan pabrikan AC Anda atau berkonsultasi dengan seorang profesional HVAC. Mereka akan dapat memberikan rekomendasi yang tepat berdasarkan spesifikasi teknis unit AC Anda dan kebutuhan instalasi.